Kamis, 17 September 2009

hidup kembali

Assalamm...
akhirnya aku bangkit juga ...

ini blog pertamaku dan baru skarang lagi aku bisa memulainya kembali..

semua itu karna kesibukan yang tak terkendali...

hayyy.. para bloggerr

seseorang telah muncul kembali keluar dari persembunyiannya..

Jumat, 28 Maret 2008

puisi

Aku

Apalah artinya mata
Kalau tak mampu memandang
Apalah artinya telinga
Kalau tak mampu menyimak
Sungguh lisan ini membeku
Tak bisa menari-nari merangkai kata
Gelap pun menutupi akal
Mata batin tak lagi berguna
Tiada yang dapat digunakan
Selain insting perasaan hati
Tak mungkin terungkapkan
Perasaan hati di pagi dingin
Selama wajah membiru
Dingin sedingin salju
Andaikan
Kudapat membakar api semangat
Dengan kayu motifasi darinya
Ia yang kurindukan kehadirannya
Ku mohon datanglah…..!
Jirdi Z A

Serpihan Hati

Perasaan tak menentu
Angin tak lagi menyapa
Terasing di sini
Di tapi keadaan diri
Apa yang ku rangkai
Dalam indahnya ikatan pena
Mengalir deras menuliskan
Jeritan hati gemparkan langit
Air mata telah mengering
Apa artinya tangisan ini
Tak karuan pikiran melangkah
Tak tersambung pikiranku
Hai langit yang bisu
Lihatlah, kau bumi yang buta
Kudengar jeritan angin pagi
Kurasa kehangatan embun pagi
Tiada mega menutup hati
Selain duka menancab dihati
Ku disini
Bersama harapan yang tumbuh
Pergilah kau pengagum hati.
Jirdi Z A

Ratapan Hamba

Tak sejauh mata memandang
Tak setinggi langit
Tak sedalam lautan
Kudiam terpaku
Tak ada nada terucap
Ku diam terdampar disini
Di pulau keterbatasanku
Sungguh tinggi angan
Meraih bintang biru
Kudiam menyaksikan alam
Tangis tak lagi terbendung
Hidupku…..
Mengapa kau hadir menemani?
Ku yakin kau tak sekedar menemani
Ya Allah
Tuhanku Yang Maha Perkasa
Ku menangis dalam kehinaan
Ku harapkan belas kasihan-Mu
Tak layak kuterbangkan khayal
Tak mampu kuhadirkan mimpi
Sungguh semua kembali pada-Mu
Jirdi Z A

Kan Ku Katakan

Ku mulai hari
Bismillah ku awali
Ku pergi tuk hampiri
Ku sadari lagi
Ketakutan masih menyelimuti
Lidah membisu sendiri
Keringat membasahi hati
Ku melangkahkan hati
Ku coba tuk berani
Hampiri seorang diri
Tiada yang menemani
Selain rasa percaya diri
Tak terbayangkan
Oleh akal yang lelah
Memikirkan sesosok jiwa
Yang indah seperti langit biru
Ku pun terurai
Rasa pun telah mengakar
Kebangkitan semangat diri
Pertanda rasa telah hidup kembali
Ku goreskan maksud hati
Dengan pena keindahan makna
Dengarkanlah……
Ku harap kau mau mengerti
Jirdi Z A

Tak Biasanya

Terlintas dibenak
Gagasan hidup yang kokoh
Telah ada hati yang bangun
Di ramainya lalulintas hati
Sungguh bukan itu
Yang ku inginkan hanyalah ia
Ia yang memandang hampa
Kenapa kiranya
Ia sendiri tersenyum hambar
Cerah wajahnya telah terlihat
Namun mata ini tak mati
Kepaksaan ego
Kuperas seluruh hati
Tuk teteskan makna
Ku tak tahu kapan
Ku inginkan ia menoleh
Melihat akhir di sana
Di tempat tertinggiku
Ku tersenyum sepi
Tak lama ku sendiri
Kuharap ia kan menemani
Sampai tiba hidup yang abadi
Jirdi Z A

Tak Lagi Ada

Harum semerbak udara pagi
Embun pun tak lagi ada
Awan bergelut di angkasa
Halangi cahaya mentari
Pagi ku hadiri
Suasana pun tak jemu
Teriak bersama tawa
Hiasi pagiku
Senyum hati
Tergambar keindahannya
Makhluk tuhan yang menghiasi
Sebenarnya
Cerita hati kan terucap
Keinginan hanya di mata
Berlinang bening air mata
Ku tatap arah ini
Ku lihat membelakangi
Tak peduli akan ku sendiri
Namun ku tak tahu dihatinya
Biarlah ku mencoba
Menjadi sosok yang menjiwa
Hidup dalam persembahan diri
Ibadahku tuk Allah Ta’ala
Jirdi Z A

Di Balik Kenangan

Salam duka tertancab di hati
Kabar dunia menerjang rasa
Sedihku tak tertahan lagi
Rintik air mata basahi malam
Bahagia selalu dihati
Walau tak sempat kuraih
Dunia penuh pesona
Silau besama cahaya hati
Biarlah embun menghilang
Desir angin membawa dingin
Sejuk bekukan hati
Tak semua kan berubah
Derai air mata
Kesedihan tiada henti
Kurelakan seluruh hidup
Terima apapun yang terjadi
Tak terasa berlalu
Masa-masa ku tinggalkan
Tiada bekas selain kenangan.
Jirdi Z A

My XP

Tak sekencang angin
Tak sekuat badai
Tak sederas sungai
Ia siksa hati ini
Entah kenapa
Entah sampai kapan
Entah bagaimana
Semua ini kan berakhir
Sungguh…
Seandainya ia tahu
Betapa sakitnya hati
Yang tak pernah terobati
Sejak mentari terbit
Sejak dunia kembali berputar
Sejak kusadari semua
Ku coba tuk bangkit
Dengan tetes air mata
Bersama tangis tiada henti
Ku ucapkan dengan berat
Hatiku telah tertutup baginya
Mulai hari ini
Esok dan semoga seterusnya
Dirinya telah sirna dalam hati
Kini kubahagia bersama sepi
Jirdi Z A

Ikhlas

Terik mentari di pagi hari
Silau yang terpantul atap terang
Terhampar hijau pengunungan
Melambai terbelai angin
Pagi ini ku genggam
Keberanian yang jarang ku temui
Ku tanam dalam hati
Ku ikat seerat-eratnya
Kini telah terasa manis
Penderitaan yang terpelihara
Saat kurasakan pahit lalu
Bersama hilangnya rasa yang bersemi
Hati telah mengering
Air mata pun kemarau
Raga menjerit kehausan
Kering kerontang perasaan ini
Walau pun semua itu ada padaku
Kutahu hanya ikhlas obatnya
Meskipun ikhlas itu pahit di awal
Namun kuyakin kan manis diakhir
Ku inginkan kau tahu
Ku paksakan diri tuk ikhlas
Relakan jiwa yang menyejuk qolbu
Ku yakin inilah jalanku yang terbaik
Jirdi Z A

Pemikiran

Telah berlalu
Hari lalu berganti
Jauh sejauh hati memandang
Kenangan tak kan pernah kembali
Mulailah….
Kau yang menulis
Tarian pena di pagi hari
Sendirikah hai kawan
Kurasakan hatimu di sini
Walau ku tak tahu dimana kau
Tak tahu ku sadari
Jirdi Z A


Warna Hati

Inilah selintas hati
Tak tahu arah nanti
Ku rela batin merana
Hai kau!
Biarlah ku pergi
Namun tak sanggup aku
Lupakanmu sepenuhnya
Dan…
Haruskah kukatakan?
Seandainya kurasa
Keinginan tuk memiliki
Ku harap hari kan cerah kembali
Ku yakin cintamu
Hanya tercurah tuk Allah dan Rasul-Nya.
Jirdi Z A

Jauh

Maafkan aku
Cinta tak lagi ada
Hati tak lagi bernafas
Terang tak lagi benderang
Meski kau dekat
Hatiku pergi menjauh
Meski kau hadir di samping
Diriku lenyap bersama gelap
Jirdi Z A

Sirna

Bersama hilangnya matahari
Tertiup sebuah berita
Yang datang mengiris hati
Tak sekejap kilat
Tersedu hati menangis
Entah bagaimana jadinya
Ku diam membisu
Harapanku yang hancur
Kini tak lagi menjadi.
Cahaya menembus mega
Ku lari tuk menggapainya
Namun jahatnya angin kurasa
Hilanglah cahaya yang ku damba
Jirdi Z A

Ku Masih

Bersama hari
Menantikan mentari
Pancarkan cahaya
Terangi isi hati
Mencoba hadir
Dalam kehidupannya
Menemani setiap napas
Terhembus di angkasa
Satukan pikiran pecah
Ikat perasaan yang terurai
Dalam indahnya pengharapan
Keridhoan Allah Ta’ala
Jirdi Z A

Mau ...